Senin, 05 September 2011

Rona-Rona Remaja Masa Kini

Remaja menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah mulai dewasa, sudah sampai umur untuk kawin, bukan kanak-kanak lagi. Melihat pengertian tersebut tentunya kita akan berfikir dan beratanya-tanya apakah hanya itu seseorang bisa dikatakan remaja? Tentunya saja tidak jawabannya, menurut para ahli : remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Remaja sebenarnya tidak mempunyai tempat yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua. Seperti yang dikemukakan oleh Calon (dalam Monks, dkk 1994) bahwa masa remaja menunjukkan dengan jelas sifat transisi atau peralihan karena remaja belum memperoleh status dewasa dan tidak lagi memiliki status anak. Menurut Sri Rumini dan Siti Sundari masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa. Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Dalam masa remaja dimana seorang masih berkembang, belum matang pola pikirnya dan belum setabil, tentunya banyak hal dan keinginan yang ingin dicapai dan dilakukan. Ditunjang dengan tubuh yang masih kuat dan sehat rasanya semua ingin dilakukan dan dicapai. Namun di masa ini, remaja perlu dipersiapkan jasmani dan rohaninya dengan sebaik-baiknya. Ibarat pohon yang masih segar dan berkembang perlu dipupuk dan dirawat dengan baik jangan sampai tidak terawat sehingga menjadi lemah dan akhirnya membusuk. Begitu juga remaja jika tidak dididik dan diberi bekal yang baik tentunya remaja itu akan menjadi remaja yang berperilaku buruk dan akhirnya menjadi virus dalam masyarakat.
Di zaman globalisasi seperti ini tidak lagi sama seperti zaman dulu yang kuno dan tradisional. Kini ditunjang dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi semua terasa mudah, dunia bagaikan dalam gengaman. Melalui telepon, Hp,dan internet kita bisa berhubungan dengan seseorang dibelahan dunia lain yang jauh. Sehingga yang jauh akan terasa dekat dan yang dekat semakin terasa dekat. Dalam zaman seperti ini, remaja akan lebih cepat berkembang perilakunya menjadi dewasa namun tidak ditunjang dengan pola pikir yang dewasa. Tentunya perkembangan yang semakin cepat dan tidak dibarengi dengan pendewasaan dalam berpikir serta bertindak akan menjadikan remaja yang kurang baik. Remaja lebih condong untuk mencontoh perilaku yang dicontohkan di film-film dan iklan-iklan yang ada di televisi maupun media elektronik lainnya yang banyak menampilkan adegan-adegan negatif, seperti pornografi dan kekerasan. Sehingga budaya seperti itutelah merebak di kalngan remaja. Contohnya budaya pacaran saat ini makin merebak di kalangan remaja. Bahkan sekarang budaya freesex atau pergaulan bebas sudah sering dilakukan oleh remaja yang sedang memadu asmara lewat jalinan cinta yang disebut pacaran. Hal tersebut telah banyak di publikasikan di media massa dan media elektronik.
Berdasarkan hal-hal tersebut, terdapat beberapa faktor-faktor yang berperan untuk menanggulangi problematika masa remaja sekaligus berperan dalam membentuk kepribadian remaja. Faktor pertama adalah faktor eksternal yang terdiri dari aspek lingkungan dan pergaulan. Lingkungan yang baik dan pergaulan dengan orang yang baik akan membentuk remaja yang baik, begitu juga sebaliknya lingkungan yang buruk akan membentuk remaja menjadi kurang baik dan yang mudah terpengaruh oleh budaya sekitar yang kurang baik jika tidak didukung pendidikan rohani yang kuat yang dapat memfilternya.
Faktor kedua adalah faktor internal yang terdiri dari aspek pendidik. Dengan pendidikan yang luas dan baik seorang remaja bisa memilah dan milih manakah yang baik dan buruk. Ditunjang dengan pendidikan rohani yang bagus seorang remaja akan menjadi lebih kuat dan tidak akan mudah diombang-ambingkan oleh lingkungan dimanapun ia berada, baik dilingkungan yang buruk sekalipun.
Meskipun masa remaja adalah masa yang belum stabil dalam berfikir dan bertindak serta proses untuk menjadi dewasa sebagai mana dijelaskan sebelumnya. Tapi masa ini adalah masa yang akan berkesan disaat tuanya. Karena di masa ini adalah masa dimana ia bisa bertualang dengan bebasnya, besekolah, bercanda-canda dengan teman-temannya yang tidak akan sama jika ia sudah dewasa ataupun tua. Karena di saat dewasa maupun tua, pikiran dan waktunya difokuskan untuk bagaimana hidupnya lebih baik dan menghidupi serta membahagiakan keluarganya. Alangkah indahnya jika masa remaja itu digunakan dengan baik dan dipersiapkan untuk masa yang akan datang tidak hanya digunakan untuk berhura-hura dan berfoya-foya mengikuti kesenangan sesaat. 
http://edupsi.wordpress.com/2010/04/03/pengertian-remaja-arti-remaja-menurut-para-ahli/